INTERNET FOR KIDS
- Latar Belakang
Kebanyakan dari orang tua takut jika anaknya mengunakan internet karena takut mendapatkan atau memberikan suatu pengaruh yang buruk terhadap anaknya. tapi yang perlu kita tahu internet tidak hanya memberikan yang buruk saja, tetapi memberikan sesuatu yang positif. karena itu para orang tua harus mengarahkan anak-anaknya atau mengenalkan kepada anaknya.
Rasa ingin tahu anak-anak memang berlebihan. para orang tua tidak usah risau terhadap hal itu. pada awal memperkenalkan anak terhadap internet, para orang tua harus memberi tahu "bahwa tidak semua yang ada di internet baik untuk dia (anak)."
Jelaskan pada anak saat ada situs-situs yang tidak boleh dikunjunginya. Jelaskan dengan bahasa sederhana dan tuntunlah anak pada situs yang memang cocok untuk usianya. Sesekali Anda pun bisa meninggalkan si kecil untuk mengajarkan rasa tanggungjawab kepadanya.
Saat usianya bertambah, anak akan semakin menyukai beragam situs menarik di internet. Peran Anda untuk tetap mengawasi sangat penting. Jika perlu, beri batasan waktu kapan anak boleh menggunakan internet dan kapan ia harus melakukan kewajiban lainnya.
Mengenalkan internet pada anak memang baik dan memiliki manfaat. Namun, penggunaan yang berlebihan pun tidak baik untuk perkembangan anak Anda. Bersosialisasi dengan lingkungan sekitar menjadi hal penting lainnya yang harus dilakukan anak.
- Tahap Pengenalan Internet Berdasarkan Usia Anak
Dalam mengenalkan internet pada anak hendaknya disesuaikan dengan usia anak tersebut, sehingga dalam menggunakan internet anak tidak akan melenceng dari ketentuan yang seharusnya dipatuhi. Di bawah ini dijelaskan tahap-tahap pengenalan internet berdasarkan usia anak:
1.Usia 2 s/d 4 tahun
Dalam usia balita ini, anak-anak yang memulai berinteraksi dengan komputer harus didampingi oleh orangtua atau orang dewasa. Banyak aktifitas dan situs yang bersesuaian dengan usia balita ini, melakukan surfing bersama orangtua adalah hal yang terbaik. Menemukan pengalaman baru dan belajar dari kesalahan yang dibuatnya sendiri. Hal tersebut bukan berarti mereka bisa menggunakan Internet secara bebas. Yang terbaik adalah orangtua tetap memilihkan situs yang cocok untuk mereka kunjungi dan tidak membiarkan sang anak untuk keluar dari situs tersebut ketika menggunakan Internet.
2.Usia 4 s/d 7 tahun
Anak-anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran orangtua masih sangat penting untuk mendampingi anaknya, orangtua harus mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi.
Anak-anak akan dapat mendapatkan pengalaman yang positif jika berhasil meningkatkan penemuan-penemuan baru mereka di Internet. Pokok permasalahan di sini bukanlah terpusat pada bagaimana menghindari situs-situs negatif, tetapi bagaimana caranya agar mereka dapat mengunjungi sebuah situs tanpa menimbulkan rasa frustrasi.
3.Usia 7 s/d 10 tahun
Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Pada usia ini anak-anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orangtua. Anak-anak memang harus didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tidak berarti tanpa adanya partisipasi dari orangtua. Tempatkan komputer di ruang yang mudah di awasi, bebas melakukan eksplorasi di Internet, tetapi dia tidak sendirian.
Pertimbangkan pula untuk menggunakan software filter, memasang search engine khusus anak-anak sebagai situs yang boleh dikunjungi ataupun menggunakan browser yang dirancang khusus bagi anak-anak. Pastikan bahwa waktu yang digunakannya untuk menggunakan komputer dan Internet tidaklah menyerap waktu yang seharusnya digunakan untuk aktifitas lainnya. Anak-anak membutuhkan variasi.
4.Usia 10 s/d 12 tahun
Pada masa pra-remaja ini, banyak anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka. Perhatian orangtua tidak hanya pada apa yang mereka lihat di Internet, tetapi juga pada berapa lama mereka online. Berikanlah batasan berapa lama mereka bisa mengggunakan Internet dan libatkan pula mereka pada kegiatan lain seperti olahraga, musik dan membaca buku.
Anak-anak mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri yang didampaki oleh nilai dan norma yang dianut oleh kelompok pertemanannya. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar.
5.Usia 12 s/d 14 tahun
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat. Tekankan kembali pada kesepatakan dasar tentang penggunaan Internet di rumah, yaitu tidak memberikan data pribadi apapun, bertukar foto atau melakukan pertemuan face-to-face dengan seseorang yang baru dikenal melalui Internet, tanpa seijin orangtua. Pada usia ini anak-anak harus sudah memahami bahwa faktanya orang-orang di Internet bisa jadi tidaklah seperti yang dibayangkan atau digambarkan. Usia ini juga saatnya anak-anak mulai tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas.
Sangatlah alamiah apabila seorang anak mulai tertarik dan penasaran dengan lawan jenisnya. Janganlah terkejut apabila anak-anak mulai tertarik dengan materi-materi seksual. Bagaimana orangtua menghadapi hal tersebut, tentu saja tergantung kepada penilaian masing-masing orangtua terhadap materi tersebut. Yang harus diperhatikan adalah materi-materi seksual yang dapat ditemukan ditemukan di Internet adalah berbeda dan kerap lebih berani ketimbang yang bisa didapatkan di media cetak.
Hal ini menguatkan pendapat mengenai pentinganya pemasangan software filter, keterlibatan orangtua yang intensif, menekankan nilai dan norma keluarga serta meningkatkan kepercayaan dan keterbukaan antara orangtua dan anak. Untuk itu kejujuran kepada sang anak menjadi penting, sehingga mereka tahu apa yang orangtua mereka lakukan dengan komputer mereka dan mengapa hal tersebut dilakukan.
6.Usia 14 s/d 17 tahun
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang terbebas dari orangtua. Kehidupan remaja sangatlah rumit, sehingga mereka membutuhkan kebebasan sekaligus arahan pada waktu yang bersamaan. Remaja kerap melakukan hal-hal yang beresiko tinggi, Tidak jarang remaja ingin bertemu dengan seseorang yang dikenalnya di Internet, tentu saja tanpa pengawasan orangtua.
Untuk itu perlu ditekankan benar-benar kepada remaja bahwa siapapun yang mereka kenal di Internet belumlah tentu seperti apa yang mereka bayangkan dan bisa jauh berbeda.
Bahaya yang terbesar adalah jika seorang remaja putri bertemu dengan seseorang yang hanya dikenalnya melalui Internet. Jika remaja putri tersebut tetap memaksa ingin bertemu, maka dia haruslah mengajak seorang sahabat atau teman dekatnya untuk menemaninya. Pertemuan tersebut haruslah di tempat publik yang terbuka dan banyak orang.
Jika seorang remaja menceritakan sesuatu kepada orangtua tentang hal-hal negatif yang ditemuinya di Internet, respon orangtua janganlah mencabut hak anak remaja tersebut dalam menggunakan Internet. Orangtua harus bertindak sportif dan bekerjasama dengan anak remajanya untuk mencegah hal-hal yang negatif terulang lagi di kemudian hari. Ingatlah, tidak lama lagi seorang anak remaja akan berangkat dewasa. Mereka tidak sekedar harus tahu tentang bagaimana cara bersikap yang baik, tapi dapat membedakan mana yang baik dan benar.
Kebanyakan dari orang tua takut jika anaknya mengunakan internet karena takut mendapatkan atau memberikan suatu pengaruh yang buruk terhadap anaknya. tapi yang perlu kita tahu internet tidak hanya memberikan yang buruk saja, tetapi memberikan sesuatu yang positif. karena itu para orang tua harus mengarahkan anak-anaknya atau mengenalkan kepada anaknya.
Rasa ingin tahu anak-anak memang berlebihan. para orang tua tidak usah risau terhadap hal itu. pada awal memperkenalkan anak terhadap internet, para orang tua harus memberi tahu "bahwa tidak semua yang ada di internet baik untuk dia (anak)."
Jelaskan pada anak saat ada situs-situs yang tidak boleh dikunjunginya. Jelaskan dengan bahasa sederhana dan tuntunlah anak pada situs yang memang cocok untuk usianya. Sesekali Anda pun bisa meninggalkan si kecil untuk mengajarkan rasa tanggungjawab kepadanya.
Saat usianya bertambah, anak akan semakin menyukai beragam situs menarik di internet. Peran Anda untuk tetap mengawasi sangat penting. Jika perlu, beri batasan waktu kapan anak boleh menggunakan internet dan kapan ia harus melakukan kewajiban lainnya.
Mengenalkan internet pada anak memang baik dan memiliki manfaat. Namun, penggunaan yang berlebihan pun tidak baik untuk perkembangan anak Anda. Bersosialisasi dengan lingkungan sekitar menjadi hal penting lainnya yang harus dilakukan anak.
- Tahap Pengenalan Internet Berdasarkan Usia Anak
Dalam mengenalkan internet pada anak hendaknya disesuaikan dengan usia anak tersebut, sehingga dalam menggunakan internet anak tidak akan melenceng dari ketentuan yang seharusnya dipatuhi. Di bawah ini dijelaskan tahap-tahap pengenalan internet berdasarkan usia anak:
1.Usia 2 s/d 4 tahun
Dalam usia balita ini, anak-anak yang memulai berinteraksi dengan komputer harus didampingi oleh orangtua atau orang dewasa. Banyak aktifitas dan situs yang bersesuaian dengan usia balita ini, melakukan surfing bersama orangtua adalah hal yang terbaik. Menemukan pengalaman baru dan belajar dari kesalahan yang dibuatnya sendiri. Hal tersebut bukan berarti mereka bisa menggunakan Internet secara bebas. Yang terbaik adalah orangtua tetap memilihkan situs yang cocok untuk mereka kunjungi dan tidak membiarkan sang anak untuk keluar dari situs tersebut ketika menggunakan Internet.
2.Usia 4 s/d 7 tahun
Anak-anak mulai tertarik untuk melakukan eksplorasi sendiri. Meskipun demikian, peran orangtua masih sangat penting untuk mendampingi anaknya, orangtua harus mempertimbangkan untuk memberikan batasan-batasan situs yang boleh dikunjungi.
Anak-anak akan dapat mendapatkan pengalaman yang positif jika berhasil meningkatkan penemuan-penemuan baru mereka di Internet. Pokok permasalahan di sini bukanlah terpusat pada bagaimana menghindari situs-situs negatif, tetapi bagaimana caranya agar mereka dapat mengunjungi sebuah situs tanpa menimbulkan rasa frustrasi.
3.Usia 7 s/d 10 tahun
Dalam masa ini, anak-anak mulai mencari informasi dan kehidupan sosial di luar keluarga mereka. Pada usia ini anak-anak mulai meminta kebebasan lebih banyak dari orangtua. Anak-anak memang harus didorong untuk melakukan eksplorasi sendiri, meskipun tidak berarti tanpa adanya partisipasi dari orangtua. Tempatkan komputer di ruang yang mudah di awasi, bebas melakukan eksplorasi di Internet, tetapi dia tidak sendirian.
Pertimbangkan pula untuk menggunakan software filter, memasang search engine khusus anak-anak sebagai situs yang boleh dikunjungi ataupun menggunakan browser yang dirancang khusus bagi anak-anak. Pastikan bahwa waktu yang digunakannya untuk menggunakan komputer dan Internet tidaklah menyerap waktu yang seharusnya digunakan untuk aktifitas lainnya. Anak-anak membutuhkan variasi.
4.Usia 10 s/d 12 tahun
Pada masa pra-remaja ini, banyak anak yang membutuhkan lebih banyak pengalaman dan kebebasan. Inilah saat yang tepat untuk mengenalkan fungsi Internet untuk membantu tugas sekolah ataupun menemukan hal-hal yang berkaitan dengan hobi mereka. Perhatian orangtua tidak hanya pada apa yang mereka lihat di Internet, tetapi juga pada berapa lama mereka online. Berikanlah batasan berapa lama mereka bisa mengggunakan Internet dan libatkan pula mereka pada kegiatan lain seperti olahraga, musik dan membaca buku.
Anak-anak mulai mengasah kemampuan dan nalar berpikir mereka sehingga mereka akan membentuk nilai dan norma sendiri yang didampaki oleh nilai dan norma yang dianut oleh kelompok pertemanannya. Anak-anak perlu memahami bahwa tidak semua yang dilihatnya di Internet adalah benar.
5.Usia 12 s/d 14 tahun
Inilah saat anak-anak mulai aktif menjalani kehidupan sosialnya. Bagi yang menggunakan Internet, kebanyakan dari mereka akan tertarik dengan online chat. Tekankan kembali pada kesepatakan dasar tentang penggunaan Internet di rumah, yaitu tidak memberikan data pribadi apapun, bertukar foto atau melakukan pertemuan face-to-face dengan seseorang yang baru dikenal melalui Internet, tanpa seijin orangtua. Pada usia ini anak-anak harus sudah memahami bahwa faktanya orang-orang di Internet bisa jadi tidaklah seperti yang dibayangkan atau digambarkan. Usia ini juga saatnya anak-anak mulai tertarik dengan hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas.
Sangatlah alamiah apabila seorang anak mulai tertarik dan penasaran dengan lawan jenisnya. Janganlah terkejut apabila anak-anak mulai tertarik dengan materi-materi seksual. Bagaimana orangtua menghadapi hal tersebut, tentu saja tergantung kepada penilaian masing-masing orangtua terhadap materi tersebut. Yang harus diperhatikan adalah materi-materi seksual yang dapat ditemukan ditemukan di Internet adalah berbeda dan kerap lebih berani ketimbang yang bisa didapatkan di media cetak.
Hal ini menguatkan pendapat mengenai pentinganya pemasangan software filter, keterlibatan orangtua yang intensif, menekankan nilai dan norma keluarga serta meningkatkan kepercayaan dan keterbukaan antara orangtua dan anak. Untuk itu kejujuran kepada sang anak menjadi penting, sehingga mereka tahu apa yang orangtua mereka lakukan dengan komputer mereka dan mengapa hal tersebut dilakukan.
6.Usia 14 s/d 17 tahun
Masa ini adalah masa yang paling menarik dan menantang dalam kehidupan seorang anak remaja dan orangtua. Seorang remaja akan mulai matang secara fisik, emosi dan intelektual. Mereka haus akan pengalaman yang terbebas dari orangtua. Kehidupan remaja sangatlah rumit, sehingga mereka membutuhkan kebebasan sekaligus arahan pada waktu yang bersamaan. Remaja kerap melakukan hal-hal yang beresiko tinggi, Tidak jarang remaja ingin bertemu dengan seseorang yang dikenalnya di Internet, tentu saja tanpa pengawasan orangtua.
Untuk itu perlu ditekankan benar-benar kepada remaja bahwa siapapun yang mereka kenal di Internet belumlah tentu seperti apa yang mereka bayangkan dan bisa jauh berbeda.
Bahaya yang terbesar adalah jika seorang remaja putri bertemu dengan seseorang yang hanya dikenalnya melalui Internet. Jika remaja putri tersebut tetap memaksa ingin bertemu, maka dia haruslah mengajak seorang sahabat atau teman dekatnya untuk menemaninya. Pertemuan tersebut haruslah di tempat publik yang terbuka dan banyak orang.
Jika seorang remaja menceritakan sesuatu kepada orangtua tentang hal-hal negatif yang ditemuinya di Internet, respon orangtua janganlah mencabut hak anak remaja tersebut dalam menggunakan Internet. Orangtua harus bertindak sportif dan bekerjasama dengan anak remajanya untuk mencegah hal-hal yang negatif terulang lagi di kemudian hari. Ingatlah, tidak lama lagi seorang anak remaja akan berangkat dewasa. Mereka tidak sekedar harus tahu tentang bagaimana cara bersikap yang baik, tapi dapat membedakan mana yang baik dan benar.
- Dampak Positif dari Penggunaan Internet bagi Perkembangan Anak
Dunia internet semakin berarti bagi anak-anak. Internet memungkinkan anak mengambil dan mengolah ilmu pengetahuan ataupun informasi dari situs-situs yang dikunjunginya tanpa adanya batasan jarak dan waktu. Di samping itu masih ada manfaat lain yang didapat dari internet, diantaranya:
1.surat menyurat (e-mail), fasilitas ini sudah sering kali kita dengar karena dengan fasilitas ini tidak hanya untuk saling mengirim pesan yang pnjang tapi juga dapat digunakan untuk mengirim tugas dalam proses belajar.
2.berbincang (chatting), fasilitas ini memungkinkan seseorang untuk saling berkomunikasi satu sama lainnya, dan bisa menambah teman dari berbagai belahan dunia,
3.mengambil/mengirim informasi (download/upload), berbagai informasi mengenai apapun dapt diperoleh melalui internet, selain itu kita pun dapat turut andil dengan mengirimkan (upload) informasi-informasi penting yang kita ketahui,
4.menggunakan teknologi "teleconference" (konferensi interaktif secara on line dari jarak jauh), karena dapat menghemat waktu, tenaga pengajar, kapasitas ruang belajar serta tidak mengenal letak geografis,
5.mendapatkan hiburan, tidak hanya bagi orang dewasa, namun siswa sekolah dasarpun telah mengenal dan memanfaatkannya meski seringkali hanya untuk mendapatkan kesenangan,
6.Internet juga dapat dimanfaatkan untuk memupuk semangat belajar secara mandiri pada anak, misalnya dengan memanfaatkan software yang menarik untuk menggugah minat anak belajar. Isi atau materi pelajaran yang menarik diharapkan dapat menciptakan suasana belajar yang penuh dengan kegembiraan. Sekaligus menghindarkan anak dari rasa tertekan saat belajar karena menganggap pelajaran sulit dan menakutkan, dan sebagainya.
Sudah saatnya, pemanfaatan internet dalam proses pembelajaran dilaksanakan dan didukung segenap pemangku kepentingan pendidikan. Orangtua juga harus paham, internet bukan hanya membawa dampak negatif bagi anak. Di sisi seberang sana, potensi besar internet menunggu untuk dikenalkan dan dimanfaatkan. Agar proses pembelajaran, tidak hanya yang bersifat formal, bagi anak dapat lebih kreatif.
SUMBER :
Bagaimana kontrol akses internet kalau si anak pakai smartphone atau tablet? Lalu bagaimana kalau si anak kecanduan game online, dan bagaimana kita bisa tau games yang dimainkan anak tergolong yg berbahaya atau malah yg positif? Lho kok jadi curcol sih bukannya komentar ....
BalasHapus@cumapenasaran : maaf late reply,
BalasHapusBagaimana kontrol akses internet kalau si anak pakai smartphone atau tablet?
------------------------------------------------
kalau sekarang di android ada beberapa software yang bisa orang tua pakai untuk mengontrol anak-anak pada saat pemakaian andoid ataupun tablet, misalnya : Kid Place, AppNotifier, Kid Mode dls. memang tidak sepenuhnya tapi memang perlu untuk pengawasan juga.
Lalu bagaimana kalau si anak kecanduan game online, dan bagaimana kita bisa tau games yang dimainkan anak tergolong yg berbahaya atau malah yg positif?
-------------------------------------------
kalau si anak kecanduan game online itu memang susah banget, kalau menurut saya sebelum berkelanjutan dibagi waktu si anak supaya si anak sadar kalau dia juga memiliki kehidupan di dunia nyata, bukan di dunia maya (online). ya semuanya kembali lagi ke pengawasan orang tua.
Terima kasih :)
Masih hari yg sama belum late reply tuh...
BalasHapusWah susah juga kalo harus install aplikasi, pasti ketahuan dong dan pastinya di remove krn ngerasa aplikasi ga kepake, anak saya tuh dah klas 2 smp soalnya hehehe..
Kalau dipaksa untuk sadar ... hmmm ... kayak ga tau anak sekarang aja semakin diatur semakin berontak.
But thanks anyway, artikelnya cukup membuka wawasan orang tua yang baru mulai sadar.
wah ternyata anaknya sudah besar. memang susah untuk mengatasi anak yang sudah tumbuh rasa keingintahuan yg tinggi.
BalasHapusmemang kalau untuk anak kalau dilarang akan semakin memberontak, tapi kalau menurut saya harus tetap memberi pengawasan juga. setiap orang tua mempunyai cara untuk memberikan pengertian akan berbagai hal. kuncinya sabar =)
game itu menurut saya lebih berbahaya, karena membuat anak lupa diri dan mempunyai dunianya sendiri. game memiliki hal positif tapi lebih banyak hal negatifnya.
saran saya coba ajak anak anda untuk meluangkan waktunya untuk kegiatan-kegiatan diluar yang positif misalnya les (tapi tidak berbau pelajaran, cari les yg dapat mengeluarkan bakatnya dan membuat dia senang).
Terima Kasih =)